Full Width CSS

Hikmah akuntansi


Akuntansi adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang menitik beratkan kepada pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran berbagai kejadian yang measurable (dapat diukur dengan uang) yang digunakan sebagai alat dalam pengambilan keputusan bagi para stake holder yang terkait dengan output yang dihasilkan oleh akuntansi.
Sebagai suatu ilmu dan juga seni, ada beberapa hal yang diajarkan oleh akuntansi kepada para pemakainya (menurut versi penulis) :

1.       Akuntansi mengajarkan keseimbangan hidup yang dibuktikan dengan pencatatan yang seimbang antara sisi debit dan sisi kredit dan menunjukkan bahwa setiap aksi pasti akan disertai dengan reaksi. Keseimbangan ini juga mencerminkan akan penciptaan yang selalu berpasangan disekitar kehidupan manusia seperti adanya gelap dan terang, lemah dan kuat, besar dan kecil serta berbagai jenis pasangan lainnya.
2.       Akuntansi juga sejalan dengan istilah garbage in garbage out, dimana input menentukan output. Data keuangan yang dicatat secara benar dalam siklus akuntansi akan menghasilkan output yang berkualitas berupa laporan keuangan yang bisa dipahami oleh pihak yang membutuhkan sementara data yang tidak dikelola secara benar hanya akan menghasilkan output berupa laporan keuangan yang tidak bisa dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan.
3.       Akuntansi menggambarkan keterbatasan otak manusia, sehingga segala hal yang akan berpengaruh terhadap posisi keuangan harus dicatat dengan jelas disertai bukti-bukti yang valid karena secerdas apapun manusia, masih mungkin untuk lupa sehingga diperlukan catatan pendukung.
4.       Akuntansi mengajarkan akan perlunya cek dan ricek. Perkataan seseorang belum bisa dipastikan kebenarannya kecuali setelah adanya bukti-bukti pendukung. Demikian pula dengan laporan keuangan, belum bisa dibuktikan kewajarannya kecuali setelah dilakukan audit sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
5.       Akuntansi sejalan dengan waktu, yang dibuktikan dengan adanya konsep time value of money dan juga adanya depresiasi atau penyusutan dimana secara alamiah suatu aset tetap pastilah akan berkurang nilai ekonomis dan kegunaannya seiring berjalannya waktu sehingga wajarlan apabila diperkirakan penyusutan yang terjadi terhadap aset tersebut.
6.       Akuntansi mengajarkan bahwa “penggunaan pisau” tergantung kepada siapa yang memegangnya. Akuntansi bisa digunakan tidak hanya untuk membuat laporan riil tapi bisa juga digunakan untuk menipu para pemegang saham untuk mengecilkan pembagian dividen ataupun juga pemerintah untuk menggelapkan pajak, tergantung siapa yang memanfaatkan akuntansi tersebut.
7.       Akuntansi tidak mengajarkan kebohongan, karena laporan keuangan yang dinilai wajar oleh auditor belum tentu bebas dari penyelewengan, karena kewajaran hanyalah didasarkan kepada kecukupan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Sedangkan untuk penyelewengan, pembuktiannya tidaklah dengan metoda seperti audit terhadap laporan keuangan melainkan dengan adanya audit investigasi.

Posting Komentar

0 Komentar