Full Width CSS

Ketangguhan Mutiara Hitam

Tim Mutiara Hitam Persipura Jayapura betul-betul menjadi momok bagi PSPS Pekanbaru. Setelah beberapa kali bersua dengan Persipura, PSPS Pekan Baru tak kunjung mampu untuk menjinakkan pemegang 1 kali gelar juara Liga Indonesia itu.  Bermain di stadion H. Agus Salim Padang, harapan akan kemenangan tim askar batuah tidak hanya datang dari pendukungnya sendiri tetapi juga dari pendukung sang penguasa stadion yang “dipinjam” oleh PSPS yaitu si Kerbau Merah Semen Padang,
yang mengharapkan terjegalnya si mutiara hitam guna mendekatkan selisih poin tim kesayangan mereka dengan sang pemuncak sementara klasemen Liga Super Indonesia itu. PSPS sebenarnya mengawali pertandingan dengan sangat baik yang terbukti dengan peluang emas yang diperoleh oleh striker mereka Herman Zumafo memanfaatkan kesalahan antisipasi dari Pierre Bio Pauline ketika pertandingan baru berjalan 1 menit, sayangnya sepakan sang penyerang justru melayang diatas gawang Persipura. Persipura yang memiliki kualitas pemain yang merata disemua lini secara perlahan mengambil alih kendali permainan dan menciptakan beberapa peluang, satu diantaranya melalui kapten mereka Boaz Salosa yang berhasil memasuki area kotak penalti PSPS Pekan baru dan memperoleh ruang tembak yang cukup terbuka, tapi tendangan kaki kiri andalannya kurang maksimal sehingga dengan mudah diantisipasi oleh penjaga gawang PSPS. PSPS yang tidak diperkuat playmaker andalan mereka Shin Hyon Jun terlihat agak sulit memenangi pertarungan dilini tengah walaupun Persipura juga tidak diperkuat oleh playmaker jenius mereka Zah Rahan sehingga lebih banyak mengandalkan serangan balik. Tapi keberuntungan justru berpihak kepada mereka menjelang turun minum. Sebuah umpan dari sisi kiri pertahanan Persipura berhasil dikontrol dengan baik oleh Putut Waringin Jati yang kemudian melepaskan tendangan yang sebetulnya tidak terlalu keras namun gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper Korea Persipura Yoo Jae Hoon. PSPS berhasil mempertahankan keunggulan hingga turun minum. Di babak kedua Persipura terus menekan pertahanan PSPS, pergantian sejumlah pemain membuahkan hasil positif, dimenit ke 70 sebuah tendangan kaki kiri Boaz Salosa meluncur dengan deras ke sudut kiri gawang PSPS. Persipura semakin menggebu-gebu, sebuah skill individu yang brilian dari Ian Louis Kabes diakhiri dengan umpan datar yang mengecoh penjaga gawang PSPS karena gerakan tanpa bola dari Titus Bonai, bola menuju tiang jauh dan dengan tenang sang super sub striker mungil Lukas Mandowen mampu menceploskan bola ke gawang yang kosong. PSPS berusaha membalas, sayangnya 2 kali percobaan tendangan keras dari Agus Cima belum mampu membobol gawang Persipura. Kemenangan ini mengokohkan posisi Persipura dipuncak klasemen dan juga Boaz Salosa sebagai sang “Capocanonieri”. Kemenangan juga jadi modal yang baik bagi mereka menjelang pertandingan berikutnya dikompetisi AFC Cup menghadapi wakil Thailand Chonburry FC.

Posting Komentar

0 Komentar