Full Width CSS

Tua-tua keladi, semakin tua para samurai jepang semakin bertaji

Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan, begitulah kira-kira bunyi salah satu iklan yang pernah begitu familiar ditelinga kita beberapa tahun yang lalu. Sejatinya semakin tua manusia, maka akan semakin menurun aktifitasnya terutama yang bersifat "physical" atau memerlukan stamina dan daya tahan tubuh.

Tak diragukan lagi bahwa sepak bola adalah olahraga yang paling populer diseantero jagad raya. Para atlit sepak bola adalah seniman diatas lapangan hijau yang tak pernah letih berlomba, berlatih, menguras tenaga dan pikiran untuk menjadi yang terbaik guna memberikan hiburan bagi para penggemarnya dan juga meninggalkan "legacy" yang berharga di masa yang akan datang.

Tingginya tuntutan dan atmosfir kompetisi dalam pertandingan sepak bola menuntut para pemain untuk selalu berada dalam keadaan prima, stamina yang terjaga dan terutama level VO2Max yang tinggi. Pertandingan sepak bola selalu menguras energi para pemain dan memaksa mereka mencapai batasan tertinggi dari kemampuan tubuh mereka. Dengan demikian secara tersirat dapat dikatakan bahwa sepak bola adalah permainan yang diperuntukkan bagi para anak muda yang tentu saja sedang berada pada masa keemasan terutama dari segi daya tahan tubuh dan stamina.

Tapi pada setiap teori pasti ada pengecualian, pada setiap diskon tentu ada syarat dan ketentuan yang berlaku, hehe. Dari ribuan pemain yang mengadu nasib diatas lapangan hijau, ternyata masih banyak pemain yang sudah tergolong "uzur" tapi masih mampu berdiri tegak dan bersaing dengan para anak muda yang bahkan sebagian besar diantaranya belum lahir saat para pemain gaek ini memulai karir profesional mereka.

Para pemain gaek tersebut masih mampu berkompetisi di liga top dunia dengan usia yang sudah menginjak diatas kepala tiga hingga bahkan yang tertua sudah berusia diatas 50 tahun. Di kompetisi top Eropa masih cukup banyak pemain berusia diatas 30 tahun yang aktif bermain bahkan 2 pemain yang dianggap sebagai The G.O.A.T juga masih terus mempesona dunia diklub elit mereka masing-masing. Akan tetapi untuk tetap bermain sampai diatas umur 40 tahun, tentu saja adalah bukan perkara yang mudah, sebagai contoh di Liga Italia hanya 1 orang yang masih bermain dengan usia diatas 40 tahun yaitu kiper legendaris Gianluigi Buffon dan di Liga Inggris pemain tertuanya juga seorang penjaga gawang bernama Willy Cabalero yang telah menginjak usia 38 tahun. 

Liga Jepang mungkin bukanlah salah satu liga top didunia, tapi tak diragukan lagi, liga ini adalah salah satu yang terbaik di Asia. Hal ini tercermin dari rancaknya prestasi Tim Nasional Jepang dilevel internasional terutama kawasan regional Asia. Gaya hidup dan filosofi orang Jepang telah menjadi "role model" yang menginspirasi jutaan manusia diseluruh dunia. Semangat bushido (pantang menyerah) yang diusung oleh para Samurai dimasa lalu seakan telah mendarah daging dikehidupan mayoritas warga Jepang. Semangat bushido yang begitu mendunia ini juga terlihat kental dalam kompetisi sepak bola jepang.

Berdasarkan data dari web transfer market, hingga akhir tahun 2020, terdapat 6 orang pemain di Liga Jepang yang berusia lebih dari 40 tahun dan bahkan yang tertua telah berumur 53 tahun dan 3 diantaranya membela tim yang sama yaitu Yokohama FC. Dan yang lebih mencengangkan keenam pemain tersebut ternyata pernah membela tim nasional Jepang baik dilevel usia muda maupun tingkatan senior.

Berikut 5 Samurai Tua yang masih aktif bermain di Liga Jepang :

5. Yasuhito Endo, sang pengumpan ulung


Yasuhito Endo yang saat ini membela klub Gamba Osaka adalah salah satu legenda hidup Tim Nasional Jepang. Endo membela Tim Nasional Jepang ditiga piala Dunia, Tahun 2006, 2010 dan 2014 dan bahkan mencetak salah satu gol indah melalui tendangan bebas saat Jepang menghempaskan Denmark pada pertandingan penutup fase grup pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Endo yang juga sempat memikat minat beberapa klub besar Eropa karena kemampuannya mengendalikan lapangan tengah juga telah memecahkan rekor sebagai pemain yang paling banyak tampil di Liga Jepang dengan jumlah partai sebanyak 632 pertandingan. Akhir Januari ini Endo akan berusia 41 tahun.

4. Hitoshi Sogahata, kiper yang setia

Tidak sedikit pemain yang terus setia bersama satu klub disepanjang karir mereka dan akhirnya menjadi legenda disana. Paolo Maldini dan Franco Baressi bersama AC Milan, Totti bersama AS Roma hingga yang terbesar dan masih aktif, Lionel Messi adalah beberapa contoh pemain yang setia kepada klub mereka. Hitoshi Sogahata, kiper berkebangsaan Jepang juga berpeluang besar untuk menjadi legenda di Kashima Antlers, klub yang telah dibelanya sejak Tahun 1998. Sogahata yang telah berumur 41 tahun juga pernah memperkuat Tim Nasional Samurai Biru ditingkat usia muda maupun senior.

3. Yuta Minami


Yuta Minami, benteng terakhir dibawah mistar gawang Yokohama FC saat ini telah berumur 41 Tahun. Kiper gaek ini telah beberapa kali berganti klub dan pernah membela Tim Nasional Jepang dilevel U-20 dikisaran tahun 1997-1999.

2. Shunsuke Nakamura si kaki kiri ajaib

Komik-komik Jepang memang sangat menarik serta menginspirasi dan bila menyebut sepak bola tentunya kita tak akan melupakan cerita Captain Tsubasa yang mengilhami jutaan anak diseluruh penjuru dunia untuk menggapai impian menjadi pesepakbola hebat yang memenangkan piala dunia.

Dalam sebuah manga sepak bola lainnya versi Jepang berjudul Shoot, dikisahkan seorang karakter utama seorang siswa SMA bernama Toshihiko Tanaka yang memiliki naluri mencetak gol dan tendangan kaki kiri yang ajaib. Cerita pun berakhir bahagia saat Toshi akhirnya dikontrak oleh klub raksasa Spanyol Real Madrid.

Gelar kaki kiri ajaib kiranya juga tak salah untuk disematkan kepada salah satu legenda hidup Tim Nasional Jepang ini, Shunsuke Nakamura. Setelah berkarir di Seri A bersama Reggina, Nakamura begitu bersinar saat berlaga di Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic. Dribbling dan umpan yang bagus yang diiringi dengan kemampuan melepaskan tembakan jarak jauh dengan kaki kiri membuat Nakamura muncul sebagai idola baru bagi fans Celtic kala itu.Dia bahkan pernah mencetak gol spektakuler melalui bola mati ke gawang Manchester United yang dijaga kiper kelas dunia Edwin Van Der Saar saat Celtic bersua dengan si Setan Merah di ajang Liga Champions Eropa.

Pria yang telah berumur 42 Tahun ini hingga saat ini masih aktif bermain bersama Yokohama FC di J-League. Kehebatannya tak perlu diragukan lagi, terbukti dengan partisipasinya bersama Samurai Biru di Piala Dunia 2006 dan 2010 yang membuahkan 1 gol saat bersua dengan The Socceroos Australia di fase grup Piala Dunia Jerman, 2006.

1. Kazuyoshi Miura, Sang Raja yang melegenda

 

Di posisi pemuncak, tanpa keraguan, nama King Kazu berhak dinobatkan sebagai pemain tertua yang masih aktif bertanding diliga profesional, tidak hanya di Jepang bahkan diseantero dunia. Kazuyoshi Miura yang pada bulan Februari mendatang akan berusia 54 tahun adalah pemain tertua didunia yang masih aktif bermain sepak bola.

Kazu mulai berkarir disaat sebagian besar rekan-rekan setimnya di Yokohama FC saat ini bahkan belum lahir. Memulai karirnya di Tahun 80-an, King Kazu begitu dia akrab disapa penggemarnya, telah malang melintang bermain di berbagai negara seperi Brazil, Italia, Kroasia, Australia dan tentu saja Jepang. Kazu merupakan pemain Asia pertama yang mampu menembus ketatnya persaingan Liga Italia pada awal Tahun 90-an yang mana pada saat itu Liga Italia dianggap sebagai Liga terbaik didunia.

King Kazu juga merupakan bagian dari skuad Jepang yang memenangkan gelar Piala Asia pertama mereka pada Tahun 1992 bersamaan dengan kejutan yang dibuat oleh tim dinamit Denmark di Piala Eropa kala itu.

King Kazu dan para pemain lainnya sukses membuktikan bahwa "age is just a number" itu benar adanya. Namun tentu saja semua rekor dan pencapaian itu ada batasnya serta akan berakhir pada waktunya.


 

 

Posting Komentar

0 Komentar