1. Judul Buku : Pengantar Studi Ilmu Hadits (terjemahan)
Pengarang : Syaikh Manna Al Qaththan
Penerbit : Pustaka Al Kautsar
Penerjemah : Mifdhol Abdurrahman, Lc
ISBN : 979-592-318-8
Resensi :
Buku ini ditulis oleh seorang ulama yang juga sekaligus pengajar di Universitas Muhammad bin Su’ud Arab Saudi. Buku dengan tebal 205 halaman ini menceritakan tentang sejarah dan perkembangan ilmu hadits serta berbagai buku terkait dengan berbagai cabang ilmu hadits seperti ilmu musthalah hadits jarh wa at ta’dil, ilmu gharib al hadits, ilmu ilal hadits dan ilmu mukhtalaf dan musykil hadits. Buku ini juga berisikan bantahan terhadap syubhat sebagian golongan yang mencukupkan diri dengan Al Qur’an dan mengesampingkan hadits sementara sudah jelas bahwa Al Qur’an dan Hadits merupakan satu kesatuan yang menjadi hujjah dalam syariat Islam. Buku ini juga menjelaskan berbagai definisi tentang hadits, macam-macam hadits lemah dan juga dasar-dasar penelitian hadits. Dengan memahami dasar-dasar ilmu hadits, pembaca akan mengerti bahwa tidak semua hadits dapat diterima dan diamalkan, karena masih banyak perkataan yang tidak benar dan disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tersamarkan bagi masyarakat luas sehingga dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca buku ini akan timbul sikap kritis ketika mendengarkan atau membaca hadits karena dimasa sekarang banyak sekali beredar hadits palsu yang apabila diterima secara bulat-bulat justru akan menimbulkan kekeliruan pengamalan ajaran Islam bagi pelakunya.
2. Judul Buku : Ulumul Hadits
Pengarang : Dr. H. Abdul Majid Khon
Penerbit : Amzah
ISBN : 978-602-8689-61-8
Resensi :
Buku ini ditulis oleh seorang dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dijadikan buku pegangan bagi mahasiswa di IAIN/STAIN/UIN. Buku ini menjelaskan tentang definisi-definisi yang ada pada kajian hadits, sejarah perkembangan dan pencatatan hadits mulai dari periode Rasulullah SAW hingga kepada periode setelah 3 generasi awal (salaf). Buku ini juga menguraikan tentang pembagian hadits ditinjau dari berbagai sisi seperti dari kuantitas perawi, kualitas sanad dan matan dan juga panjang lebar menjelaskan tentang hadits lemah beserta jenis-jenis dan ciri-cirinya. Buku ini juga menguraikan macam-macam hadits dari berbagai tinjauan seperti sumber berita, persambungan sanad (mata rantai periwayat hadits yang menghubungkan ulama pencatat yang membukukan hadits hingga sampai Nabi Muhammad SAW), sifat sanad dan cara penyampaian periwayatannya. Di akhir buku, penulis juga menguraikan biografi singkat beberapa perawi hadits dikalangan sahabat hingga para penulis kitab hadits induk yang enam (kutubus sittah).
Kedua buku ini sama-sama menguraikan ilmu hadits dari berbagai segi dan juga sejarah perkembangan ilmu hadits itu sendiri. Latar belakang kedua penulis yang sama-sama bergerak dibidang akademik (dosen) membuat buku kedua buku ini tidak menjadi terlalu berbeda dan bahkan terkesan saling melengkapi dan memperluas khasanah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca yang berminat untuk memahami ilmu hadits. Sedikit perbedaan yang terjadi adalah pada buku pertama, penulis tidak menguraikan biografi beberapa perawi hadits sebagaimana yang diuraikan oleh penulis buku kedua. Penulis buku pertama juga menulis buku secara lebih ringkas sesuai dengan kebiasaan para penulis dari timur tengah ketika menguraikan pembahasan ilmu yang masih bersifat mendasar sehingga memudahkan para pelajar/pembaca untuk menghafal dan menimbulkan pemahaman terhadap ilmu yang mereka baca.
0 Komentar